About Me

Halo!

Nama saya Puspita Ratri Wulandari. Keluarga dekat memanggil saya Wulan, teman dekat memanggil saya Pu, kalau belum dekat ingin mendekat akan memanggil saya Puspita. Lajang berusia dua puluh delapan, yang sesekali ditanya kapan kawin sebagaimana kebanyakan millenial. Alih-alih pusing memikirkan pernikahan, hidupnya masih kerap kali dijejali dengan berbagai pertanyaan mengapa dunia diciptakan dengan begitu banyak perbedaan. Namun, ia selalu berjuang untuk sadar, perbedaan adalah rahmat, hanya orang beruntung yang diberi kasih sayang oleh Yang Maha Kuasa untuk menyikapi perbedaan menjadi hal yang membahagiakan. Semoga saya dan kamu termasuk di dalamnya ya....

Saya numpang lahir di Wonogiri. Mengikuti surat tugas negara ayahanda tercinta berkeliling Yogyakarta selama remaja. Menghabiskan studi sekolah menengah di Wonogiri lagi. Lalu kembali belajar di Yogyakarta lagi. Tiga tahun ini merantau di Sragen sebagai kuli tinta, berjuang mencari mengabarkan informasi yang benar kepada para perempuan di Indonesia.

Hobi membaca, menulis, nonton film dan bermalas-malasan. Kalau punya uang sebenarnya suka jalan-jalan. Tapi sayangnya kebanyakan memikirkan tabungan. Jadi memilih gagal jalan-jalan. Menyukai warna biru. Suka minum kopi instant dan membenci ayam.

Bisa menghubungi saya di:
Facebook: Puspita Ratri Wulandari
Twitter: @puspitaratriw
IG: @puspitaratriw
Email: puspitarw@gmail.com

Cheers!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Komunitas) Blogger Perempuan

Gambar
Saya suka belajar. Ketika saya mulai menginginkan sesuatu hal, maka strong will yang saya punya ini akan turut serta menjadi pendukung nomor satu agar apa yang saya inginkan tercapai. Ya, saya orang yang sangat determined . Salah satunya adalah, pengen jadi blogger. Iya, saya pengen jadi blogger professional , yang hidupnya bermanfaat, bisa meng- influence banyak orang dari tulisan dan hasil karya fotonya. Ih, wow. Saya sangat menikmati proses tersebut. Makanya, meskipun sekarang saya sudah dibuat cukup bahagia dengan menjadi jurnalis, ada kebahagiaan lain yang pengen saya peroleh. Jadi blogger……yeeyeyeye.                 Di balik cita-cita mulia saya buat jadi blogger keren dan professional ini, ada sebuah hal yang sangat-sangat perlu dibenahi. Apa itu? Hmmmmmm……ilmu per-blogging-an saya masih rendah, cimit banget. Pol mentok sebatas bisa bikin blog saja, udah. Itupun standard banget, blog saya tata letaknya masih enggak karuan, sampai sekarang jarang banget nggak diisi , nich
Baca selengkapnya

2017: Sometimes I win, Sometimes I learn

Gambar
Setelah kemarin syaa nulis bagaimana indahnya mengisi 3 minggu pertama di tahun 2018, kok saya pikir enggak afdol banget sih kalau misal saya ini tidak melakukan kilas balik di 2017. Telat sih. Tapi enggak apa-apa kan ya, daripada tidak sama sekali. -YA ALLAH PU, HIDUPMU KEBANYAKAN MINTA PEMAKLUMAN- Sebelum 2017 berakhir dan bersiap menapaki 2018, saya berencana untuk kilas balik dan evaluasi diri. Jujur, pas di awal saya berpikir 2017 itu tahun yang berat, tapi pas kilas balik dan mencatat banyak hal yang terjadi di 2017 kok lebih banyak senangnya ya. Dari 42 kejadian yang paling membekas di hati selama 2017 berlangsung ini, Cuma ada 7 hal yang enggak menyenangkan. Ya berarti kalau dikalkulasi Cuma 6 % doang kan. Toh dari 6 % tersebut, saya juga learn alias belajar banyak hal. Makanya tema 2017 kali ini adalah 2017: Sometimes I Win, Sometimes I Learn. Nah, terus apa aja dong hal-hal yang menyenangkan di 2017, nih tak kasih kilas balik hal-hal menyenangkan yang memb
Baca selengkapnya

Cantik atau Pintar?

Gambar
Beberapa waktu yang lalu, saya nonton channel YouTube-nya Deddy Corbuzier (kemudian saya berasa Kids Jaman Now banget kerjaannya nonton YouTube). Doi bahas tentang pilih jadi cewek cantik apa pintar? Huwoooooo…..wahai kalian para perempuan, pasti pertanyaan ini mengundang kegalauan dahsyat untuk menentukannya. Gamang. Apalagi kalau harus milih satu dulu. Mau yang mana?                 Siapa sih perempuan yang tidak ingin cantik? Pujian cantik itu luar biasa efeknya. Dulu waktu saya SMA, ada seorang penyiar radio yang bilang kayak gini pas siaran, “Para perempun pengen jadi cantik ketimbang pintar, karena lelaki lebih pintar melihat daripada berpikir.” Kalimat sarkastis itu terngiang banget di telinga saya. Iya, karena kalimat itu sesuatu sekali jika dibacakan di hadapan anak SMA yang dari seragam putih biru sampai putih abu nggak pernah punya pacar. Bahkan sampai enggak seragaman juga nggak pernah punya pacar. *curhat*                 Di masa itu, saya masih pahamnya semua
Baca selengkapnya