Diet Internet
Awalnya sih gara-gara tagihan internet saya
bulan ini membengkak. Terus iseng deh, saya melihat pemakaian internet bulan
ini kayak mana. Dan, Oh My God…..ternyata saya mulai mengalami kecanduan hal
yang tidak penting di social media. Yap betul sekali, dulu saya pernah menulis
di Facebook. Di notes, tulisan tentang
manusia yang semakin diperalat teknologi. Nah, la kok kemarin-kemarin saya
mulai berpikir kalau ternyata saya juga mulai diperbudak dengan teknologi ini.
So, saya pun memutuskan untuk mengatur penggunaan internet lagi. Dan saya
memutuskan liburan tanggal 24-26 Desember 2017 kemarin sebagai hari yang tepat
untuk menjalankan diet internet. Jadi seperti apa pengalaman saya ketika sedang
menjalani diet internet. Nih, saya share kisah saya selama 3 hari diet
internet.
![]() |
Foto diambil dari Pixabay.com |
- Saya jadi punya kesempatan berbagi dengan Pak Becak
Hari Ahad kemarin, saya ikut acara kajian
yayasan. Biasanya kalau pagi berangkat, saya nak Go Car atau Uber. Pagi ini
karena enggak mau buka internet, saya memutuskan untuk ke kantor yayasan dari
Pasar Legi naik becak, kebetulan bayarnya sama sih. Cuma berasa kalau naik Go
Car lebih murah, karena naik mobil yang bersih, ber-AC dan full music, terus kalau
naik Uber suka ada potongan harga sampai separuh tarif gitu kadang malah diskon
sampai 70 %.
Tapi nggak apa, sudah niat mau berbagi
rezeki dengan Bapak Becak. Kalau biasanya turun dari bus, saya suka kesal atau
marah karena Bapak Becak ini sudah heboh nawarin becaknya, maka kali ini saya
pasrah. Saya hargai usaha si Bapak bergelayutan di depan pintu kendaraan yang
masih jalan pelan-pelan demi ojekan penumpang.
Saya juga sengaja banget enggak nawar.
Pokoknya udahlah kasih saja harga awal, walaupun biasanya kena setengahnya,
kalau kita mau beradegan ala mbak-mbak pacaran minta putus. Tapi ya gimana,
sekali lagi pagi ini saya udah niat gitu mau berbagi rezeki, jadinya malah
santai kok. Enggak ada nggerundel. Yang ada ya perasaan senang aja, karena
ternyata kita bisa ngasih hal kecil ke orang lain, sesederhana naik becak
enggak nawar.
- Saya jadi fokus ngikutin kajian
Karena gadget saya enggak dinyalakan data connection-nya, saya jadi fokus
mengikuti kajian, fokus mendengar dan mencatat. Semoga juga fokus untuk
mengamalkan.
Saya
jadi merasakan deg-degan nunggu angkot
Nah, di bagian ini nih. Pas jam pulang,
saya jadi merasakan sensasi deg-deg-an
nunggu angkot. Ada enggak ya, heuheu…ini lebih sadis dari nungguin Trans
Jogja. Dulu kalau Trans Jogja enggak lewat-lewat suka dag-dig dug gitu. Takut
sedang ada alih jalur atau gimana, padahal udah janjian jam berapa. Pas momen
ini udah nyalain paketan data. Udah mau nyerah gitu.Etapi pas nyalain ada angkot
lewat, yasudah. Ku bisa pulang naik angkot dengan gembira.
- Saya bisa merampungkan bukunya Pak Yoyok Mugiyatna
Nah, karena selama dua setengah hari saya
di rumah tanpa internet, saya bisa merampungkan buku novel karya Pak Yoyok
Mugiyatna. Novel yang berjudul “Dari Kota Solo Sampai Bratlleboro” ini ternyata
isinya bagus dan masih relevan dengan masa kini. Walaupun cover-nya jadul dan
nama tokohnya juga jadul. Setting ceritanya pun masa orba. Tapi it’s okey lah,
mungkin next, saya bikin tulisan resensi soal bukunya itu.
- Saya jadi tidur cukup
Kadang yang dibutuhkan agar emosi tetap
stabil hanyalah tidur cukup dan selama dua setengah hari saya di rumah kebutuhan
saya buat tidur cukup terpenuhi.
Ini enaknya semua kan, enggak enaknya apa?
- Terburu-buru pas sholat Dhuhur gara-gara takut kehabisan angkot.
Beda kalau naik Go-Car atau Uber, saya bisa
sholat tenang tanpa ada gangguan takut angkot habis dan udah enggak lewat
karena hari sudah siang menjelang sore.
Karena enggak ada sosialisasi sama orang
rumah kalau mau diet internet, Ayah saya mengirim WA kalau ibu dan Ayah saya
telat pulang ke rumah gegara nungguin tetangga sakit. Terus nggak kirim SMS.
Mbah saya jadi ngambek.
Selain itu sih oke aja , jad saya malah
meutuskan untuk mengatur penggunaan internet. Pengennya kapan buka dan posting
socmed diatur harinya. Buka WA, Telegram, dan Instagram juga diatur jamnya.
Semoga berhasil ya.
Kalau kamu berapa betah enggak buka socmed
selama ini?
Share balik ya di bawah….
XOXO
Komentar
Posting Komentar